Fakultas Kedokteran ULM

TIM ABDIMAS FK ULM BENTUK TIM KONSELOR REMAJA PUTRI

HomeBeritaTIM ABDIMAS FK ULM BENTUK TIM KONSELOR REMAJA PUTRI

Banjarbaru – Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Magister dan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM pada Senin (27/09/2021) berkolaborasi melaksanakan kegiatan pembentukan dan pelatihan konselor sebagai langkah awal edukasi gizi remaja tentang anemia remaja putri, KEK (Kekurangan Energi Kronik) remaja putri dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuannya adalah untuk mengedukasi remaja dalam penanganan permasalahan gizi yang dialami oleh remaja putri

Adapun kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilakukan oleh beberapa dosen yaitu Dr. Meitria Syahadatina Noor, dr., M. Kes selaku Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Edukasi dan didampingi oleh Fakhriyah S. Si.T., MKM, Andini Oktaviani Putri, SKM., M. Kes, Hadrianti H. D Lasari, SKM., MPH dan Muhammad Irwan Setiawan, S. Gz., M. Gz. Pada kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat membentuk tim konselor yang terdiri dari 6 anggota yaitu Muhammad Hashfi Abdurrahman, Muhammad Ilham, Ranindy Qodrinisa, Devia Lestari, Zaliha, dan Siti Yasmina Lu’lu.

Remaja merupakan salah satu dari beberapa golongan yang termasuk golongan rentan gizi.  Prevalensi gangguan gizi remaja di Kabupaten Banjar adalah 23,54%, kurang energi kronis 14,35%, kurus-sangat kurus usia 13-15 tahun 12,68%, kurus-sangat kurus usia 16-18 tahun 9,58%.  Kecamatan Aluh-aluh merupakan salah satu dari 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar yang merupakan daerah rawa dan sungai.  Kecamatan ini merupakan penghasil padi dan ikan. Walaupun sebagai penghasil sumber pangan, tapi kejadian gangguan gizi di daerah ini cukup tinggi.  Untuk menurunkan prevalensi gangguan gizi dilakukan pelatihan konselor remaja untuk memberikan edukasi tentang gizi. Metode pelaksanaan pengabdian adalah dengan pelatihan konselor remaja, kemudian pemberian edukasi oleh konselor kepada remaja di SMAN 1 Aluh-Aluh dengan berbagai media. 

Media yang digunakan adalah Booklet dan video Youtube yang diberikan secara online menggunakan media Google Classroom dan Whatsapp Group.  Penilaian pretest dan posttest status gizi dan pengetahuan dan sikap responden dilakukan untuk menilai keberhasilan program.  Status gizi yang mengalami peningkatan adalah kadar Hb dan LILA.  Rata-rata skor pengetahuan tentang gizi remaja 6,9, posttest 1 10,5, posttest 2 10,6, posttest 3 8,82.  Rata-rata skor sikap tentang gizi remaja adalah 50,6, posttest 1 52,02, posttest 2 52,05, dan posttest 3 53,82.  Kesimpulan kegiatan pengabdian ini adalah pembentukan konselor remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang gizi remaja di SMAN 1 Aluh-Aluh Kab. Banjar sebagai salah satu wilayah lahan basah.

Tim konselor dibentuk dan dilatih agar dapat memberikan edukasi dan pemeriksaan status gizi pada remaja. Pembentukan dan pelatihan konselor dilakukan secara luring dengan protokol kesehatan, sedangkan edukasi dilakukan secara online melalui google class room dengan melibatkan dan berinteraksi dengan remaja putri SMAN Aluh-Aluh Kab. Banjar untuk terus diberikan edukasi gizi remaja melalui akses booklet dan video yang disuguhkan pada ‘kelas online’ tersebut. Selain itu, remaja yang mengikuti kegiatan ini sampai akhir akan mengisi lembar kuesioner tentang topik yang diangkat pada kegiatan edukasi ini, yaitu tentang anemia remaja putri, KEK remaja putri dan Indeks Massa Tubuh.