Fakultas Kedokteran ULM

Lulus IPK 4, Dosen Psikologi ULM Meraih Gelar Doktor di Usia 28 Tahun

HomeBeritaLulus IPK 4, Dosen Psikologi ULM Meraih Gelar Doktor di Usia 28 Tahun
10Feb

20200201_114127Depok, 1 Februari 2020. Salah satu dosen ULM, Muhammad Abdan Shadiqi berhasil lulus Doktor di usia 28 tahun dengan IPK sempurna, yaitu 4,00  Diqi, begitu panggilannya, adalah dosen Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran ULM. Ia adalah alumni S1 Psikologi Angkatan pertama sejak Prodi Psikologi berdiri tahun 2008. Sejak S1, ia sudah mendapatkan IPK cumlaude, hingga S2 pun ia berhasil meraih gelar cumlaude untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya saat lulus S3. Pada tahun 2015, ia mendapatkan Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kemendikbud DIKTI (dulu Kemenristekdikti) batch III. Melalui beasiswa ini, ia mendapat kesempatan menyelesaikan program S2 hingga S3 sekaligus selama 4,5 tahun di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. “Alhamdulillah, melalui beasiswa ini tidak hanya biaya pendidikan saya yang ditanggung secara penuh, tetapi saya juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa negara untuk mengikuti konferensi internasional” katanya.

 

Pada disertasinya, ia berhasil membuktikan Shared Reality Theory pada aksi kolektif politik seperti aksi protes dan tanda tangan petisi. Sederhananya, ia berhasil menjelaskan bahwa orang-orang akan mudah berpartisipasi pada aksi jika memiliki kesamaan pandangan, perasaan, dan pikiran dengan orang lain. Bukti ini telah ia hasilkan melalui 4 studi di laporan disertasi dan diteliti pada konteks aksi saat pilpres 2019 hingga aksi terkait perlindungan satwa. “Pada studi 1, saya berhasil menjelaskan dinamika proses pembentukan realitas terkait hashtag #2019gantipresiden di twitter menggunakan pendekatan kualitatif. Pada studi 2A dan 2B saya berhasil membuktikan bahwa shared reality dapat menjelaskan keinginan seseorang berpartisipasi pada aksi dukungan #2019gantipresiden dan #Jokowi2periode pada total 675 partisipan. Pada studi terakhir, saya melakukan studi eksperimen membuktikan efek kausalitas (sebab-akibat) shared reality di konteks yang berbeda pada 377 partisipan” imbuhnya.

 

Selama berkuliah di Universitas Indonesia, ia berhasil menerbitkan 2 jurnal internasional bereputasi, 2 prosiding internasional, 1 book chapter internasional, 1 book chapter nasional, dan 2 jurnal nasional terakreditasi sinta 2. Menurut pendapatnya, sebagai peneliti, tingkat keberhasilan kinerja salah satunya dinilai dari publikasi ilmiah, tetapi jangan terlena dengan banyaknya publikasi, karena sebuah ilmu pengetahuan harus memberi dampak positif secara langsung kepada masyarakat.Saat ini ia aktif mengajar di Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran ULM. Namun, tidak hanya berhasil di akademik, orang Kandangan dari Desa Angkinang Selatan ini juga aktif pada organisasi-organisasi. Seperti menjadi wakil sekjen Ikatan Psikologi Sosial, Pengurus HIMPSI Kalsel, hingga menjadi 4 editor di jurnal nasional terakreditasi, diantaranya adalah Jurnal Ecopsy-PSPsi ULM, Jurnal Psikologi Sosial-UI & IPS, Makara Hubs-Asia UI, dan Jurnal Dunia Keperawatan-PSIK ULM. Sukses untuk Diqi! Selamat berkarya untuk ULM tercinta!