Fakultas Kedokteran ULM

HIMA Psikologi FK ULM Adakan Seminar Rumah Belajar

HomeBeritaHIMA Psikologi FK ULM Adakan Seminar Rumah Belajar
7Sep

Seminar Rumah belajar di Cafe Rekan, Banjarbaru(01/09/2022) 

Banjarbaru – 01 September 2022 pada pukul 14.00 WITA telah dilaksanakan seminar santai Rumah Belajar Psikologi II × Cafe Psikologi II dari program kerja rangkaian Rumah Belajar Psikologi (divisi PSDM-O) dan program kerja rangkaian dari Cafe Psikologi (divisi Pengabdian Masyarakat), HIMA Psikologi 2022 Kabinet Energik. Kegiatan Rumah Belajar Psikologi II × Cafe Psikologi II ini mengusung tema “Trust Issue”. Melalui kegiatan dan tema yang diangkat ini diharapkan peserta dapat mengenali apa saja gejala dan penyebab dari trust issue, serta dapat memahami bagaimana cara mengatasi trust issue. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menambah relasi dari berbagai kalangan serta mengembangkan intelektual masyarakat, khususnya para mahasiswa Psikologi FK ULM. 

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Rumah Belajar Psikologi II × Cafe Psikologi II ini berkisar 40 peserta yang berasal dari Universitas Lambung Mangkurat dan kegiatan ini dilaksanakan secara offline di cafe Rekan, Banjarbaru. Kegiatan diawali dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan ice breaking, pemaparan materi dan sesi diskusi, penyerahan kenang-kenangan kepada pemateri, penutup, dan diakhiri dengan foto bersama. 

Materi disampaikan oleh Renita Krisdianti, M.Psi., Psikolog yang mengangkat topik “Trust Issues: Luka Dari Rasa Percaya”. Dari materi yang disampaikan, trust issue sangat berhubungan erat dengan luka dari rasa percaya diri seseorang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hubungan dengan orang lain yang di dalamnya dapat memberikan kenyamanan dan keharmonisan. Hal ini berhubungan dengan teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh salah satu tokoh psikologi, Abraham Maslow. Menurut teori ini, manusia harus memenuhi kebutuhannya yang paling rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi, sampai ia dapat mengaktualisasikan dirinya. Kebutuhan sosial atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dan nyaman sendiri berada pada tingkatan ketiga, jika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dirinya akan kebutuhan sosial, maka ia tidak dapat naik ke tingkatan selanjutnya yaitu kebutuhan dihargai dan aktualisasi diri. Sebagai akibat dari ketidak percayaannya pada orang lain, ia akan terus terjebak pada tingkatan ketiga, karena ia terus merasa bahwa kasih sayang dan rasa nyaman yang diberikan orang lain bukanlah perlakuan tulus, hanya sebuah kepalsuan belaka. 

Seseorang yang memiliki trust issue seringkali memiliki pengalaman negatif dan traumatis perihal kepercayaan, seperti pengkhianatan, penolakan, maupun manipulasi yang signifikan dalam hidupnya. Rasa percaya tidak terbentuk begitu saja, begitu juga halnya dengan rasa tidak percaya. Ketika kita sudah merasa lekat dengan seseorang kemudian dikecewakan, maka kita tidak lagi merasa aman, trust issue muncul karena adanya ketergantungan. Gejala-gejala trust issue antara lain, tidak percaya perkataan orang lain dan sulit terbuka kepada orang lain, menjaga jarak dan membuat batasan dengan orang lain, serta sulit memaafkan orang lain dan tidak berkomitmen. Truest issue dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya ketidaksetiaan atau luka dari masa kecil, ketidakpedulian, kritik yang tidak membangun, penolakan terang-terangan yang tidak disertai saran yang membangun, ketidakjujuran atau penghianatan, dan pikiran destruktif. Trust issue dapat kita atasi dengan cara memaafkan, move on, memahami bahwa pribadi masing-masing orang berbeda, dan membuat batasan wajar dengan orang lain. Setelah pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, peserta cukup antusias pada sesi ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik kepada pemateri.

Setelah sesi tanya jawab berakhir, pemateri juga memberikan pesan kepada para peserta yang ada di dalam kegiatan tersebut, pesan yang disampaikan beliau yaitu “Sejatinya ada yang Allah persiapkan dari rasa kecewa”, Setelah selesainya sesi tersebut, maka berakhir pula rangkaian acara Rumah Belajar Psikologi II × Cafe Psikologi II tahun 2022.  (fad/raa)

Berikut beberapa hasil dokumentasi dari kegiatan tersebut: 

moderator mempersilahkan sesi tanya jawab
Poto Bersama Acara Seminar Rumah Belajar

Nama Penulis : Muhammad Fadhillah, SE

Asal Program Studi : Program Studi Psikologi FK ULM

Nama Editor :  Rendy Alfiannoor Achmad, S.Psi., M,A

Tanggal Penulisan : 06 September 2022