Penulis: Arniansyah, S.Kom
Program Studi Kedokteran Program Profesi
Editor: Ihya Hazairin Noor
Banjarmasin – Dalam rangka persiapan pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi staf admin IT CBT Center penyelenggara uji kompetensi. Acara digelar secara daring dan luring selama 2 hari yaitu tanggal 28-29 Oktober 2021, acara luring bertempat di Universitas Warmadewa Bali dan diikuti oleh 73 institusi pendidikan program profesi dokter seluruh Indonesia.
Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) merupakan satu-satunya ujian yang diselenggarakan oleh negara bagi calon dokter Indonesia untuk mendapatkan gelar dokter. Ujian ini dulu lebih dikenal dengan nama Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Syarat utama untuk dapat mengikuti UKMPPD adalah setiap mahasiswa kedokteran harus menyelesaikan pendidikan preklinik, klinik, dan dinyatakan lulus oleh fakultas kedokteran masing-masing. Ujian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu CBT/Computer Based Test (tes berbasis komputer) dan OSCE/Objective Structured Clinical Examination (tes roleplay dokter dan pasien) dan diselenggarakan 4 kali dalam 1 tahun.
Pelaksanaan bimbingan pada teknisi IT lokal untuk penyelenggaraan UKMPPD
Bimbingan teknis digelar untuk menyegarkan kembali ingatan para teknisi IT lokal pada setting penyelenggaraan UKMPPD, dengan pemateri Adityo Wibowo Dari Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN). Diantara penyegaran ingatan para teknisi IT seputar persyaratan worskstation sebagai client, computer server, jaringan dan pembangkit listrik alternatif (UPS/Genset).
Terdapat pembaharuan serta peningkatan standar penyelenggaraan UKMPPD dari tahun tahun sebelumnya, seperti tidak boleh ada jaringan wifi yang aktif disekitar lokasi ujian berlangsung sebagai usaha pencegahan dari kecurangan dalam proses ujian berlangsung. Pada sisi clien masih sama seperti pada standar setting sebelumnya dimana minimal processor setingkat core I3, HDD 128 giga byte, RAM 4 GB, sistem operasi dan aplikasi yang terinstall pada workstation adalah sistem operasi yang mendukung aplikasi browser Mozilla Firefox versi 64 keatas.
Topologi Server dalam pelaksanaan UKMPPD
Sumber: Pusat data dan Informasi Kemndikbud, 2021
Sedangkan untuk persyaratan computer server masih mengacu pada standar setting terdahulu. Sementara perubahan setting yang paling extreme terjadi pada sisi jaringan/networking. diantaranya:
- Jaringan komputer / networking yang digunakan untuk client tidak terhubung dengan jaringan internet langsung atau bersifat Local Area Network (LAN) (terpisah secara fisik dengan koneksi internetnya / switch hub ke client terpisah dengan switch hub /router ke gateway internet) dengan konektifitas VPN.
- Pada setiap ruang, jaringan komputer / networking harus menggunakan satu unit alat pengelola jaringan router dan di konfigurasi dengan route atu tujuan hanya ke 1 server VPN Kemdikbud Dikti (disable all conection kecuali ke server VPN Kemdikbud dikti).
- Pintu keluar / gateway hanya menuju ke gateway router / alat pengelola jaringan tidak boleh ada routing ke tempat lain selain ke VPN Kemdikbud dikti .
- Alamat IP Address ditentukan oleh panitia ujian.
- Hanya diijinkan satu IP DNS yang terpasang di client yaitu IP Gateway VPN.
- Adanya komitmen tertulis / pernyataan dukungan dari provider penyedia internet untuk dapat memberikan akses ke layanan VPN Kemdikbud Dikti untuk kebutuhan uji kompetensi.
- Provider internet yang digunakan harus bisa menjamin konektifitas ke VPN Kemdikbud Dikti yang dibuktikan dengan service level aggrement tertulis dan dapat di hubungi oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi untuk di konfirmasi kesediaannya.
- Tidak diperkenankan memasang koneksi Wifi di lingkungan CBT Center.
- Mematikan koneksi Wifi yang masih tertangkap di area lokasi ujian.
- Setiap CBT Center diharuskan memiliki koneksi internet sebesar 200kbps tiap station komputer.
- Untuk CBT dengan 50 client besarnya bandwith internet 200kbps x 50 = 10000kbps (10Mbps)
Laman ujian CBT dengan mode SSL securePada pemaparan tim IT infrastruktur pusat Kemdikbud Dikti telah melakukan konfigurasi router dan menyediakan IP untuk akses ke CBT, membuat topologi network serta bandwith, konfigurasi server dan install OS linux (VPS), instalasi dan konfigurasi router VPN pada sisi panitia lokal serta panitia pusat, dan terakhir instalasi serta konfigurasi sistem pembayaran. Dari sisi keamanan, para teknisi IT lokal harus meyakinkan bahwa workstation yang digunakan di ruang ujian dan komputer server terhubung dengan VPN dikti dan memastikan tidak dapat digunakan untuk browsing internet, serta tampilan browser ujian sudah gembok hijau atau hitam (SSL) dalam keadaan secure (arn/ihy).