Banjarmasin- PERWATUSI (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia) merupakan suatu organisasi sosial kemasyarakatan nirlaba tidak berpolitik yang peduli dengan kesehatan, terutama kesehatan tulang masyarakat Indonesia. PERWATUSI DPD Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan divisi Orthopedi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM), menyelenggarakan webinar “Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis” yang merupakan sebuah edukasi kepada masyarakat dalam rangka memperingati hari osteoporosis nasional 2021. Tema webinar adalah cegah tulang rapuh sejak dini dan pemanfaatan sampah (eco enzyme). Pembicara webinar ini adalah Dra. Hj. Evy Nurmina Izaak yang memberikan materi “Pemanfaatan sampah (eco enzyme)” serta Dr. dr. Izaak Zoelkarnain akbar, SpOT (K) yang memberikan materi “Cegah tulang rapuh sejak dini”. Webinar ini digelar secara daring pada Rabu, 20 Oktober 2021 yang dipandu oleh Master of Ceremony (MC) yaitu Ujang Kasyfin Noor Muttaqien, SH. Melalui pemaparan pembicara pertama, yaitu Dra. Hj. Evy Nurmina Izaak menyampaikan bahwa sampah adalah masalah yang paling sulit ditangani. Kita sebagai masyarakat awam dapat berpartisipasi dalam kesehatan agar sampah bisa dimanfaatkan. Saat ini eco enzyme memang sedang trending, sampah organik dapat diolah agar tidak sampai ke pembuangan sampah.
Apa itu eco enzyme ?
Sampah bisa diolah menjadi kompos dan eco enzyme. Konsentrasi pada kata terakhir, bagi yang belum familiar dengan istilah eco enzyme. Dikutip dari web https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3998/eko-enzim-pengolahan-sederhana-sampah-rumah-tangga-hasilkan-cairan-serbaguna , eco enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Pada dasarnya, eco-enzyme mempercepat reaksi biokimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.
Manfaat pengelolaan sampah diantaranya adalah mengurangi polusi, mencegah pencemaran lingkungan, mengurangi efek rumah kaca, sebagai alternatif produk non ilmiah, serta mengurangi beban TPA akibat sampah organik.
Keistimewaan eco enzyme
Larutan eco enzyme mengandung banyak jenis enzim alami yang berasal dari buah dan sayuran serta yang dihasilkan oleh mikroba, setiap jenis memiliki fungsi penting dalam suatu proses biokimia. Oleh karena itulah, eco enzyme memiliki banyak sekali manfaat di bidang kesehatan, pertanian, dan perbaikan kualitas lingkungan.
Ampas eco enzyme pasca panen diantaranya bermanfaat untuk membersihkan saluran kloset dengan cara diblender halus lalu tuangkan ke kloset pada malam hari, mengusir tikus dengan meletakkan di lokasi yang terdapat banyak tikus, mengharumkan mobil, dan sebagai pupuk tanaman organik.
Eco enzyme ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri asosiasi pertanian organik Thailand yang telah melakukan penelitian selama 30 tahun. Saat ini eco enzyme diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon yang merupakan seorang peneliti dari Neuropathy dari Penang Malaysia.
Sesi kedua webinar dilanjutkan oleh Dr. dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, SpOT(K) sebagai pembicara kedua yang memaparkan tema “Kenali osteoporosis, cegah dengan aktivitas fisik dan nutrisi”.
Apa itu Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi tulang rapuh yang disebabkan oleh 2 hal, yaitu berkurangnya kuantitas dan kualitas tulang. Osteoporosis disebut juga silent thief (pencuri tulang) yang secara diam diam mengurangi massa tulang. Selain itu osteoporosis disebut juga silent disease (penyakit tersembunyi), dimana pada stadium awal tidak ada gejala. Gejala baru muncul dengan jelas saat BMD turun >30 % .
Tulang adalah organ yang dinamis, selalu berubah dan mengalami pembaruan. Maknanya tulang kita sebulan yang lalu tidak sama dengan tulang yang sekarang. Contohnya adalah kuku yang selalu bertambah panjang setiap hari, begitupun dengan tulang.
Tulang yang umurnya tua akan mati. Umur tulang rata rata adalah 120 hari, tulang mati tersebut kemudian dimakan oleh osteoclast, sebagai gantinya tulang baru akan dibangun oleh osteoblas, seperti membangun sebuah rumah dimana proses pembongkaran tulang yang mati memakan waktu rata rata 3 minggu, sedangkan membangun tulang baru memakan waktu rata rata 3 bulan. Apabila antara 3 minggu fase pembongkaran tulang tidak seimbang dengan fase membangun tulang baru maka kejadian ini disebut kerugian masa tulang atau umumnya disebut osteoporosis, karena tulang yang dirusak lebih banyak dari pada tulang yang dibentuk. Sebagai contoh pada pasien yang patah tulang setelah 1 tahun lalu dibuka oleh dokter spesialis ortopedi, maka dokter tidak akan tahu lagi dimana posisi patah tulangnya dahulu karena fase tulang yang selalu berkembang.
Klasifikasi Osteoporosis
Osteoporosis bukan hanya penyakit untuk orang tua, karena ada klasifikasinya sebagai berikut.
- Osteoporosis primer tipe 1 yaitu osteoporosis pada wanita pasca menopause. Sedangkan osteoporosis primer tipe 2 adalah osteoporosis karena proses penuaan.
- Osteoporosis sekunder bisa terjadi pada umur berapapun karena faktor penyakit pada tulang, atau terlalu banyak mengkonsumsi steroid.
Masih pada pemaparan beliau, pembentukan tulang terjadi di usia 10-30 tahun. Di usia 40 tahun adalah awal menopause akibat menurunnya hormon estrogen, jadi setelah umur 40 tahun harus diperhatikan tidak boleh terlalu banyak tidur, seringlah terpapar matahari, dan jangan minum alkohol.
Kapan dicurigai adanya Osteoporosis ?
Yang paling mudah adalah badan sudah mulai membungkuk yang bukan faktor kebiasaan, karena membungkuk adalah tanda osteoporosis. Berikutnya adalah apabila ada nyeri pada tulang, misalnya pada pinggang, punggung, bahu, dan sendi. Tanda keropos tulang lainnya adalah tubuh menjadi pendek, misalnya jika saat usia muda tinggi badan 160 cm, setelah tua tinggi badan menjadi 155 cm. Tanda terakhir adalah pinggul patah hanya karena cedera yang ringan. Terjadi osteoporosis apabila berdasarkan hasil pemeriksaan kepadatan mineral tulang dengan alat bone densitometer, skornya adalah -1 sampai -2.5.
Pencegahan Osteoporosis
Upaya pencegahan osteoporosis ada 2 macam. Usaha yang pertama adalah usaha promotif, misalnya dengan acara webinar seperti yang sedang dilakukan. Cara kedua adalah dengan pola hidup sehat sejak muda seperti latihan fisik, senam, diet seimbang, mengurangi resiko kehilangan massa tulang pasca menopause dengan minum obat, tetap berjalan dengan poster tegap, dan hindari faktor resiko jatuh.
Kesimpulan
Osteoporosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat dicegah. Pencegahan dimulai sejak dalam kandungan sampai masa tua. Penderita osteoporosis dapat diobati dan dicegah agar jangan sampai patah tulang, serta perlu peranan masyarakat dengan menjaga pola hidup sehat. (Arn/Raa)