Health and Medical Science Conference https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC <p>The Health and Medical Science Conference is a conference organized by the Research and Community Service Unit (P2M Unit) of the Faculty of Medicine, ULM. This conference was first held on November 2, 2021. One of the outcomes of this conference was in the form of proceeding. This proceeding is the form of a complete collection of papers presented both oral and posters at HMSC activities</p> en-US Health and Medical Science Conference MENGENAL LAHAN BASAH : JENIS, FUNGSI DAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH UNTUK MANUSIA https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/4 <p>Lahan basah merupakan salah satu penyangga kehidupan yang harus dijaga karena wilayah lahan basah merupakan wilayah yang sangat produktif dengan keanekaragaman hayati dan non hayati yang sangat tinggi. Lahan basah sangat beragam di alam baik alami maupun buatan, tergantung pada proses pembentukan dan lokasi geografis. Aliran air yang masuk dan keluar pada lahan basah dipengaruhi oleh iklim dan konfigurasi daerah tangkapan air (catchment area). Definisi lahan basah yang digunakan mengikuti konvensi Ramsar yaitu adalah wilayah payau (marshes), rawa (swamp atau fen), gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen atau temporer (sementara), dengan air yang mengalir atau diam, tawar, payau, atau asin, termasuk pula wilayah dengan air laut yang kedalamannya pada saat surut tidak melebihi 6 meter. Berdasarkan definisi ini, untuk tujuan pengelolaan lahan basah dibawah kerangka kerjasama internasional dikeluarkan sistem pengelompokan tipe-tipe lahan basah menjadi 3 tipe utama yaitu 1) Lahan basah laut dan pesisir pantai (marine and coastal wetlands), (2) Lahan basah di daerah pedalaman (inland wetlands), dan (3) Lahan basah buatan (human-made wetlands). Lahan basah mempunyai banyak fungsi yang selalu berkaitan dengan tipe pengelompokan lahan basah tersebut. Lahan basah punya fungsi ekologi dan berbagai layanan ekosistem, penyedia sumber pangan dan obat-obatan. Gangguan ekosistem lahan basah melalui aktivitas manusia dapat mengurangi kapasitas lahan basah untuk memberikan salah satu dari berbagai layanan ekosistem yang berkontribusi terhadap kesehatan manusia. Posisi lahan basah berada di wilayah hilir daerah aliran sungai (DAS, sub DAS, ataupun sub-sub DAS) harus menjadi pokok perhatian kita karena pencemaran di hulu akan menimbulkan biaya sosial di hilir (termasuk biaya kesehatan) dan pelestarian di hulu akan memberi manfaat dihilir. Lahan basah memainkan peran penting dalam memastikan keamanan air dan menjadi penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia </p> Zuraida Titin Mariana Copyright (c) 2022 Zuraida Titin Mariana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 1 14 UPAYA PENEGAKKAN DIAGNOSIS MALARIA DI DAERAH ENDEMIS DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/5 <p>Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah di dunia termasuk di Indonesia. Meskipun telah terjadi penurunan angka kesakitan dan kematian dalam 10 tahun terakhir, akan tetapi masih ditemukan daerah focus malaria terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau seperti pulau terpencil dan hutan. Penegakkan diagnosis malaria di daerah seperti ini sangat sulit dilakukan karena kondisi infrastruktur yang tidak mendukung. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan upaya penegakkan diagnosis malaria di daerah endemis di lingkungan lahan basah Kalimantan Selatan, karena malaria adalah salah satu penyakit di lingkungan lahan basah, sesuai dengan habitat dari vector penyakit ini yaitu daerah berair seperti sungai dan genangan air pada bekas galian tambang, jejak kaki binatang, lumpur dan sebagainya. Upaya penegakkan diagnosis malaria di daerah ini sama dengan upaya penegakkan diagnosis di daerah lainnya yaitu dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopis sebagai gold standar. Kekurangan tenaga mikroskopis di daerah Kalimantan Selatan terutama di daerah terpencil menyebabkan penegakkan diagnosis dengan metode ini belum sepenuhnya diikuti. Alternatifnya adalah menggunakan Rapid Diagnostik Test (RDT) yang mudah untuk dilakukan oleh petugas puskesmas tanpa perlu keahlian khusus. Kekurangan metode ini adalah tidak mampu mendeteksi spesies lain selain P.falciparum, sehingga menyebabkan kurang akuratnya pengobatan. Pemeriksaan molecular menjadi metode terbaik untuk diagnosis malaria, akan tetapi tidak semua laboratorium di daerah memiliki fasilitas ini. Penggunaan diagnosis molecular membantu menegakkan diagnosis malaria secara tepat sehingga pengobatan menjadi efektif dan penularan dapat dihentikan.</p> Istiana Copyright (c) 2022 Istiana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 15 23 POTENSI IKAN SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/6 <p>Pemanfaatan flora dan fauna sebagai sumber daya alam antara lain seperti pemenuhan bahan pangan, sandang, papan, serta obat-obatan bagi manusia. Ekosistem laut, danau, dan sungai akan menghasilkan produk utama berupa ikan. Ikan merupakan salah satu sumber bahan pangan hewani. Ikan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu ikan air laut, ikan air tawar, dan ikan air payau. Kandungan ikan yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat adalah albumin, minyak ikan, kitosan, kolagen dan gelatin. Bahan-bahan tersebut juga banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pengembangan produk dengan bahan baku yang berasal dari ikan merupakan prospek perekonomian yang bagus dikarenakan dewasa ini permintaan dan kebutuhannya yang semakin dicari oleh masyarakat umum.</p> Isnaini Copyright (c) 2022 Isnaini https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 24 32 POTENSI TUMBUHAN-TUMBUHAN LAHAN BASAH KALIMANTAN SELATAN SEBAGAI TERAPI ANTIHIPERTENSI https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/7 <p>Hipertensi adalah salah satu penyakit kronik yang dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan seseorang dikemudian hari akibat berbagai komplikasi. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler kedua yang banyak diderita orang di dunia. Hipertensi harus dihindari dengan mengurangi faktor risiko terjadinya hipertensi dengan melakukan beberapa hal seperti mengurangi asupan garam, makan makanan yang bergizi, berolahraga teratur, menghindari rokok dan minuman beralkohol. Serta dianjurkan menggunakan obat-obat tradisional sebagai pencegahan dan pengobatan hipertensi. Kalimantan selatan adalah daerah lahan basah yang memiliki berbagai jenis tanaman. Beberapa tanaman di lingkungan lahan basah yang dapat dijadikan obat hipertensi yaitu Alang-Alang (Imperata cylindrica), Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), Karinyuh (Chromolaena odorata), Mengkudu (Morinda citifolia), dan Pulasan (Nephelium mutabile blume).</p> Fauzan Muttaqien Copyright (c) 2022 Fauzan Muttaqien https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 33 40 CHARACTERISTICS OF KALUMPANG DALAM VILLAGE AS ONE OF THE FASCIOLOPSIASIS ENDEMIC AREAS IN SOUTH KALIMANTAN, INDONESIA https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/8 <p>Fasciolopsiasis which is transmitted by Fasciolopsis buski in Indonesia is known to be endemic only in Hulu Sungai Utara Regency. Transmission occurs when consuming raw and undercooked aquatic plants containing metacercariae. As one of the endemic areas, Kalumpang Dalam Village has been quite consistent with fasciolopsiasis since 1982. An observational study with a cross-sectional study design was chosen to determine the prevalence and characteristics of fasciolopsiasis endemic areas. The prevalence of fasciolopsiasis in Kalumpang Dalam was 1.5%. Kalumpang Dalam is directly adjacent to Sarang Burung Village, which is also endemic for fasciolopsiasis. Characteristically, Kalumpang Dalam is a lowland with swamp water. The residents live in group, building houses with high wooden pillars. The flow of the Negara River along the Babirik District affects the tides of swamp. Most of the year the swamp is at a depth of 2-3 meters but dries up in the summer. Water temperature 25°C, pH 6, and DO value 3.49–6.98mgO2/L. The swamp area is a suitable habitat for the growth of Indoplanorbis sp and Lymnaea sp snails as intermediate hosts I, and aquatic plants as intermediate hosts II. The condition of the area makes residents have the habit of defecating in the swamp and eating tubers or lotus seeds directly after picking. Swamp water is the main source of the population's water needs. Water plants that are commonly consumed by residents include lotus seeds, tubers and stems of water lily, water spinach, genjer, water Putri Malu, ferns, taro vines. The treatment of praziquantel, socialization and advocacy, construction of public toilets and water pumps, including the construction of a bridge connecting Hambuku Lima to Kalumpang Dalam in 2000 are suppressing fasciolopsiasis although it has not eradicated.</p> Annida Copyright (c) 2022 Annida https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 41 50 PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/9 <p>Desa Keliling Benteng Ulu adalah salah satu desa yang memiliki ekosistem lahan basah. Desa ini berada tepatnya di di daerah Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa ini terdiri dari 9 RT dan terletak di pinggiran sungai yang menjadi sebuah keunikan terhadap pola perilaku masyarakatnya. Desa ini merupakan desa binaan program pengabdian masyarakat Program Studi Kedokteran Program Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat sejak tahun 2021. Berdasarkan hasil survei mengenai permasalahan kesehatan secara umum yang terjadi di masyarakat RT 04 Desa Keliling Benteng Ulu yaitu belum adanya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pembuangan dan pengelolaan sampah dengan baik sehingga sampah di wilayah bantaran sungai RT 04 Desa Keliling Benteng Ulu tidak menumpuk dan mencemari sungai. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi tentang kesehatan lingkungan dan pelatihan pengelolaan sampah menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam, menumbuhkan kesadaran hidup bersih masyarakat dalam penanganan sampah. Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Keliling Benteng Ulu RT 4 dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2022 bertempat di depan rumah salah satu penduduk. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan mengenai pembuatan pupuk kompos serta praktek membuat kompos. Kegiatan ini diikuti oleh 26 orang penduduk RT 04 KBU. Mereka juga melakukan pembuatan kompos dan di amati sampai minggu ketiga.</p> Isnaini Asnawati Siti Wasilah Azma Rosida Maria Ulfah Zainal Abidin Meriah Sembiring Najwa Ahda Sabila Devia Fitri Zarina Zuhair Kemal Aqmal Virma Praza Nasrul Idhafi Danita Selina Febrianti Zulfa Emelda Copyright (c) 2022 Isnaini, Asnawati, Siti Wasilah, Azma Rosida, Maria Ulfah, Zainal Abidin, Meriah Sembiring, Najwa Ahda Sabila, Devia Fitri Zarina, Zuhair Kemal, Aqmal Virma Praza, Nasrul Idhafi, Danita Selina Febrianti, Zulfa Emelda https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 51 58 PEMANFAATAN ILUNG DAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA KOMPOS PADAT UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/10 <p>Pengelolaan sampah rumah tangga yang buruk dapat menimbulkan masalah besar, terutama untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Kebiasaan membuang sampah rumah tangga ke sungai akan menurunkan kualitas air sungai, dan diperparah dengan banyaknya tanaman eceng gondok atau ilung meningkatkan pencemaran air sungai. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi pembuatan pupuk padat dari sampah rumah tangga dan tanaman ilung. Mitra sasaran dari masyarakat RT. 05 Desa Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar yang tinggal di bantaran sungai Martapura. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah ceramah, diskusi dan praktek langsung dimulai dari edukasi cara pembuatan kompos, persiapan alat dan bahan, pengambilan bahan, pencacahan, pencampuran bahan, dan fermentasi. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya kompos padat dan edukasi cara pembuatan kompos padat kepada masyarakat.</p> Fujiati Nelly Al Audhah Nanik Tri Wulandari Rahmiati Nina Mulyani Brian Pramana Santoso Dwi Putri Ramadhanti Abrari Fauzi Assyifa Rabiatul Adawiyah Marcellino Febryan Andi Annisa Fadya Sukri Anastaciadevi Juanita Rakaputri Nilna Ramdia Novita Sari Masy Fadiah Azzahra Copyright (c) 2022 Fujiati, Nelly Al Audhah, Nanik Tri Wulandari, Rahmiati, Nina Mulyani, Brian Pramana Santoso, Dwi Putri Ramadhanti, Abrari Fauzi, Assyifa, Rabiatul Adawiyah, Marcellino Febryan, Andi Annisa Fadya Sukri, Anastaciadevi Juanita Rakaputri, Nilna Ramdia Novita Sari, Masy Fadiah Azzahra https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 59 66 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, SITOTOKSITAS DAN PENGHAMBATAN REGENERASI SEL EKSTRAK IKAN PANGASIUS MICRONEMUS https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/11 <p>Salah satu ikan yang banyak terdapat di Kalimantan adalah Pangasius micronemus. P. micronemus mempunyai kandungan asam lemak yang tinggi dibandingkan dengan ikan gabus dan ikan mas, yaitu sebesar 5,75%, sedangkan pada ikan gabus 4,0% dan ikan mas 2,9%. Kandungan protein pada P. micronemus sebesar 16,08%, karbohidrat 1,5%. P. micronemus juga lebih <br>banyak mengandung minyak ikan dibandingkan dengan ikan Gadus morrhua. Ikan P. micronemus mengandung minyak ikan sebesar 3,82%, sedangkan Gadus morrhua hanya sebesar 0,4%, sedangkan kandungan EPA P. micronemus sebesar 0,21 – 2,48%, DHA sebesar 0,95 – 9,96%. Selain EPA dan DHA pada ikan P. micronemus juga mengandung karotenoid dan selenium. Karotenoid bukan hanya sebagai pigmen tetapi juga bersifat sebagai antioksidan. Laporan American Institute of Cancer Research (AICR) menyatakan bahwa selenium dapat mencegah kanker kulit, dan kanker paruparu. Penelitian ini bertujuan <br>menganalisis aktivitas antioksidan, sitotoksisitas dan regenerasi ekstrak ikan P. micronemus. Aktivitas antioksidan dari ekstrak ikan P. micronemus diuji dengan metode DPPH yang diukur menggunakan spektrofotometer UV VIS. Uji sitotoksisitas sebagai salah satu skrining obat antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan menggunakan larva udang Artemisia salina Leach. Pada pengujian sifat penghambatan regenerasi ekstrak ikan P. micronemus dengan menggunakan ekor ikan zebra fish (Danio rerio) yang diamputasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksisan ekstrak ikan P. micronemus mempunyai nilai IC50 sebesar 7.468,445 ppm sangat besar bila dibandingkan dengan kontrol (vitamin C) yang hanya sebesar 5,721 (-40,696 ± 11,236) ppm, sehingga bisa dikatakan bahwa ekstrak P. micronemus tidak berpotensi sebagai antioksidan. Aktivitas sitotoksisitas dengan metode BSLT didapatkan LC50 sebesar 1.045,713 (941,642 ± 1194,347) ppm. Nilai ini &gt; 500 ppm, sehingga dapat dikatakan tidak mempunyai aktivitas sitotoksisitas, tetapi pada pengujian ekor zebra fish yang diamputasi terdapat perbedaan bermakna pada saat pemberian dengan dosis 1,045 g/L dibandingkan dengan kontrol negatif selama 8 hari</p> Isnaini Fujiati Hendra Wana Nur'amin Copyright (c) 2022 Isnaini, Fujiati, Hendra Wana Nur'amin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 67 74 WOUND HEALING https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/12 <p>Luka merupakan keadaan terputusnya kontinuitas jaringan dikarenakan adanya cedera. Penggunaan obat medis dalam jangka waktu yang Panjang dikhawatirkan akan menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, penggunaan obat herbal menjadi salah satu alternatif. Beberapa tanaman herbal yang berkhasiat dalam pengobatan yaitu karamunting, daun andong merah, daun mimba, daun betadine, kulit kayu jawa, dan daun pegangan. Zat aktif yang terkandung pada tanaman tersebut berkhasiat sebagai antibakteri. Beberapa senyawa metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas penyembuhan luka yaitu flavonoid, saponin, tannin, dan terpenoid.</p> Isnaini Qoiddazi Dewantoro Copyright (c) 2022 Isnaini, Qoiddazi Dewantoro https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 75 79 PEMANFAATAN KUNYIT DAN KENCUR SEBAGAI IMUNOMODULATOR UNTUK MASYARAKAT DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH (DESA KELILING BENTENG ULU MARTAPURA BARAT) https://fk.ulm.ac.id/ojs/index.php/HMSC/article/view/13 <p>Berdasarkan wawancara pendahuluan, beberapa penyakit yang terjadi di lingkungan masyarakat RT. 05 Desa Keliling Benteng Ulu berkaitan dengan adanya penurunan daya tahan tubuh disamping higiene dan sanitasi masayarakat dan lingkungan yang masih kurang bersih serta adanya agen penyakit di sekitarnya. Masyarakat yang sakit berupaya untuk melakukan pengobatan sendiri dengan obat-obatan yang tersedia di warung terdekat karena akses menuju fasilitas kesehatan cukup jauh dan harus menyeberangi sungai. Untuk itu, dilakukan upaya pemberian informasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman tradisional yang bisa dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif yaitu kunyit dan kencur. Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat mau memanfaatkan lahan yang tersedia untuk menanam tanaman tradisional (kunyit dan kencur) serta memahami manfaat dari tanaman tersebut. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan mengenai tanaman kunyit dan kencur, meliputi <br>kandungan senyawa yang terkandung di dalamnya, manfaat tanaman kunyit dan kencur serta cara pengolahannya. Pemberian informasi juga dilakukan dengan cara demo langsung menanam kunyit dan kencur. Hasil evaluasi pretest dan <br>posttest dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan mitra sasaran terhadap manfaat kunyit dan kencur sebagai imunomodulator.</p> Nelly Al Audhah Fujiati Rahmiati Nanik Tri Wulandari Nina Mulyani Muhammad Mirza Pratama Jordy Hadi Saputra Dayen Ahsan Ubaidillah Nadia Rifani Putri Akhmad Chaitul Romadhon Muhammad Zakiyuddin Afif Fakhri Haura Humaida Zhafira Nida Allya Nazihah Suci Salsabella William Luth Copyright (c) 2022 Nelly Al Audhah, Fujiati, Rahmiati, Nanik Tri Wulandari, Nina Mulyani, Muhammad Mirza Pratama, Jordy Hadi Saputra, Dayen Ahsan Ubaidillah, Nadia Rifani Putri, Akhmad Chaitul Romadhon, Muhammad Zakiyuddin, Afif Fakhri, Haura Humaida Zhafira, Nida Allya Nazihah, Suci Salsabella, William Luth https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-11-25 2022-11-25 1 80 85