UPAYA PENEGAKKAN DIAGNOSIS MALARIA DI DAERAH ENDEMIS DI LINGKUNGAN LAHAN BASAH

Authors

  • Istiana

Keywords:

Diagnosis, Malaria, Lahan basah

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah di dunia termasuk di Indonesia. Meskipun telah terjadi penurunan angka kesakitan dan kematian dalam 10 tahun terakhir, akan tetapi masih ditemukan daerah focus malaria terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau seperti pulau terpencil dan hutan. Penegakkan diagnosis malaria di daerah seperti ini sangat sulit dilakukan karena kondisi infrastruktur yang tidak mendukung. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan upaya penegakkan diagnosis malaria di daerah endemis di lingkungan lahan basah Kalimantan Selatan, karena malaria adalah salah satu penyakit di lingkungan lahan basah, sesuai dengan habitat dari vector penyakit ini yaitu daerah berair seperti sungai dan genangan air pada bekas galian tambang, jejak kaki binatang, lumpur dan sebagainya. Upaya penegakkan diagnosis malaria di daerah ini sama dengan upaya penegakkan diagnosis di daerah lainnya yaitu dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopis sebagai gold standar. Kekurangan tenaga mikroskopis di daerah Kalimantan Selatan terutama di daerah terpencil menyebabkan penegakkan diagnosis dengan metode ini belum sepenuhnya diikuti. Alternatifnya adalah menggunakan Rapid Diagnostik Test (RDT) yang mudah untuk dilakukan oleh petugas puskesmas tanpa perlu keahlian khusus. Kekurangan metode ini adalah tidak mampu mendeteksi spesies lain selain P.falciparum, sehingga menyebabkan kurang akuratnya pengobatan. Pemeriksaan molecular menjadi metode terbaik untuk diagnosis malaria, akan tetapi tidak semua laboratorium di daerah memiliki fasilitas ini. Penggunaan diagnosis molecular membantu menegakkan diagnosis malaria secara tepat sehingga pengobatan menjadi efektif dan penularan dapat dihentikan.

Published

2022-11-25