Banjarbaru – Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi secara global dan menjadi fokus perhatian dari berbagai negara karena dampak dan kerugian yang diberikan. Bencana ini terjadi ketika genangan air berlebihan saat musim penghujan dan meluapnya air sungai. Data BNPB menyebutkan pada periode Januari-Agustus 2020 tercatat 726 kejadian banjir (BNPB, 2020). Di Kalimantan Selatan sendiri khususnya bencana banjir terparah dalam dekade terakhir terjadi pada awal tahun 2021 dimana tercatat 10 dari 13 kabupaten/kota terdampak banjir yang berakibat pada 24.379 rumah terendam banjir dan 34.549 orang mengungsi.
Kabupaten Banjar merupakan daerah yang berisiko banjir karena secara geografis berada di daerah dataran rendah dengan dilewati beberapa sungai dan secara hidrografi sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Salah satu sekolah di Kabupaten Banjar yang terdampak banjir pada tahun 2021 lalu adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Martapura Timur. Banjir yang terjadi di sekolah ini sempat meliburkan kegiatan belajar mengajar hingga beberapa aset sekolah rusak dan tidak bisa digunakan kembali.
Melihat kondisi ini, Tim Pengabdian Masyarakat FK ULM yang diketuai oleh dr. Istiana, M.Kes dengan anggota Vina Yulia Anhar, MPH, Ihya Hazairin Noor, MPH dan perwakilan mahasiswa serta alumni FK ULM melaksanakan kegiatan edukasi dan penyuluhan yang dikemas Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertemakan PEREDA Bencana (Pemuda Reaktif dan Tanggap Bencana) yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 Mei 2022. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Tim Bantuan Medis Calamus scriptorius (TBM-Cs) FK ULM dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar.
Pengabdian masyarakat yang dijalankan merupakan bagian dari Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA). Kegiatan dijalankan dengan metode luring dan penerapan protokol kesehatan di dalam ruangan seperti penggunaan masker, hand sanitizer dan menjaga jarak. Rangkaian kegiatan Pereda Bencana terdiri dari penayangan video edukasi tentang bencana banjir, kemudian dilanjutkan dengan edukasi oleh BPBD Kabupaten Banjar, dan terakhir adalah praktik pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada banjir untuk kejadian kasus tenggelam, tersengat listrik dan penanganan penyakit akibat banjir. Kegiatan Pereda Bencana dibuka secara langsung oleh Ketua Pelaksana Kegiatan yang diwakilkan kepada Vina Yulia Anhar, MPH serta dilakukan kegiatan evaluasi awal dan akhir kepada peserta melalui lembar pre-post test terkait dengan materi yang akan diberikan, yakni bencana banjir.